Ketersediaan Lapangan Kerja, Jadi Alasan Warga Desa Pa’jukukang Pilih UJI-SAH



BANTAENG – Ribuan masyarakat Desa Pa’jukukang menghadiri kampanye Paslon nomor urut 1, M. Fathul Fauzy Nurdin – H. Sahabuddin (UJI-SAH), di Lapangan Kampung Bakara, Senin, 21 Oktober 2024.

Tokoh Masyarakat Desa Pa’jukukang, A. Mappatadang alias Karaeng Dadang mengatakan, antusias masyarakat ini merupakan bukti warga Bantaeng rindu kepemimpinan seperti Nurdin Abdullah (NA).

“Ini bukti kecintaan kita kepada pemimpim seperti Nurdin Abdullah. Karena kita sudah merasakan bagaimana pembangunannya. Dan suatu kesyukuran melalui anaknya, Karaeng Uji ingin mengembalikan kejayaan Bantaeng seperi era bapak Prof Nurdin,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Di Debat Kedua H.Muhtar Prioritaskan Bantuan untuk Hafidz Quran dan Sektor UMKM.

Dirinya meyakini, melalui UJI-SAH, Bantaeng akan bangkit kembali. Apalagi, cita-cita Prof Nurdin dalam merintis Kawasan Industri Bantaeng (KIBA) untuk menghilangkan pengangguran di Bantaeng, tidak terealisasi.

“Kami yakin, melalui program ketersediaan lapangan kerja UJI-SAH. Anak-anak Bantaeng akan menjadi prioritas bekerja di kawasan industri. Tidak seperti sekarang, banyak orang luar bekerja disana,” tegasnya.

BACA JUGA:  Duo T Labandu Family Gass Pool Dukungan untuk UJI-SAH Paslon Bupati-Wakil Bupati Bantaeng Nomor Urut 1

Sementara Uji Nurdin menegaskan, melalui kebijakannya sebagai Bupati Bantaeng, tidak ada lagi orang luar yang bekerja di Kawasan Industri Bantaeng (KIBA).

“Ini yang akan kita perbaiki mulai tahun 2025. Tidak ada lagi orang luar Bantaeng yang bekerja disana. Harus orang asli Bantaeng,” tegasnya.

BACA JUGA:  Jalanan Campaga Banyak Rusak, Warga ke UJI-SAH: Tolong Selamatkan Bantaeng

Uji turut memberikan apresiasi kepada masyarakat Desa Pa’jukang yang telah antusias menghadiri Kampanye UJI-SAH. Dirinya menilai, antusias ini bukti masyarakat butuh perubahan.

“Insyallah kita sudah menang. Sekarang kita jaga suara dan kawal suara kita. Karena tanda orang kalah itu hanya bisa menekan, kalau orang menekan berarti susah dapat suara,” pungkasnya. (***/Ryawan)